Pages

Tuesday, 1 January 2013

Sejarah Perkembangan Sistem Informasi Geografis

Posted by Unknown at 18:19 0 comments
35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi.

Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

Tactile Map - Jendela Dunia Lewat Indera Peraba

Posted by Unknown at 17:42 0 comments
Tactile Map, sebuah peta yang dibuat timbul untuk membantu orang yang memiliki keterbatasan untuk melihat mengetahui kondisi ruang sekotarnya. Setidaknya peta memiliki tiga fungsi bagi penggunanya, yaitu sebagai media orientasi medan, Navigasi, dan untuk mengidentifikasi tujuan. Tentu para pembaca sekalian sering melakukan tiga hal tersebut dengan peta. Dari kegiatan interpretasi peta untuk ketiga tujuan tersebut kemudian seseorang dapat memperoleh satu gambaran spasial (keruangan) tentang wilayah yang tergambar pada peta, sehingga pengguna peta memiliki pengetahuan tentang apa berada dimana, seberapa besar, dsb pada daerah yang dipetakan.


Bagaimana seorang buta melakukan perjalanannya?
Seorang yang memiliki keterbatasan melihat dalam melakukan perjalanan biasanya dipandu dengan tongkat jalan, anjing pemandu atau alat bantu lain. Kita mengenal begitu banyak perangkat media modern yang ada saat ini. Peta, GPS Navigation System dan perangkat lain. Perangkat tersebut jika didesign untuk membantu mereka yang kesulitan untuk melihat maka dapat membantu dalam mengurangi “barrier” mereka terhadap lingkungannya dengan biaya yang lebih ekonomis. Dan penelitian menunjukkan bahwa tactile map ini dapat memberikan pemahaman ruang yang lebih komperhensif pada penggunannya dibanding dengan perangkat konvensional yang telah disebut diatas.
Tactile map dikategorikan menjadi dua yaitu Peta orientasi yang memuat banyak indormasi dan hand held map yang dibuat untuk digunakan secara personal.
Peta orientasi biasa dibuat untuk digunakan secara permanen dibuat diatas logam dan tidak portabel. dibuat untuk memberikan informasi di tempat-tempat fasilitas umum terkait dengan jalan evakuasi darurat, dan pemahaman tata letak di museum dsb.
Orientation Map
 Sementara portable tactile map dibuat untuk kepentingan personal. Dibuat pada kertas untuk menunjukkan atau memberikan informasi tentang wilayah atau ruang gerak baginya.
Portable Tactile Map


Informasi yang disajikan dalam tactile map bisa sederhana atupun kompleks namun harus tetap mudah untuk diinterpretasi dan dibaca. Peta sederhana hanya terdiri satu set garis yang menggambarkan rute jalan. sementara peta yang kopmpleks dapat memuat banyak informasi seperti lokasi gedung, simbol dare landsekap fitur lain.

sumber : http://swarabumi.wordpress.com

Wednesday, 26 December 2012

Sistem Informasi Geografis (SIG)

Posted by Unknown at 03:38 0 comments


PENGERTIAN SIG
SIG merupakan sistem berbasis komputer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan) berupa informasi yang mempunyai hubungan geometrik dalam arti bahwa informasi tersebut dapat diukur, dihitung, dan disajikan dalam sistem koordinat rujukan/bidang hitung yang baku dengan berupa data yang terdiri dari data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut). Sistem Informasi Geografis sebenarnya akronim dari:
a.       Sistem
Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang digunakan dalam SIG, dengan lingkungan yang kompleks dan komponen yang terpisah-pisah, sistem digunakan untuk mempermudah pemahaman dan penanganan yang terintegrasi. Teknologi komputer sangat dibutuhkan untuk pendekatan ini jadi hamper semua sistem informasinya berdasarkan pada komputer.
b.      Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi intelligent . Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografi yang representative, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek. Namun, ingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak semua data merupakan informasi.
c.       Geografi
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun secara berdasarkan ‘geografi’ atau ‘spasial’. Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya, atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambar yang representative dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Symbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensional. Saat ini, teknologi komputer telah mampu membantu proses pemetaan melalui pengembangan dari automated cartography (pembuatan peta) dan Computer Aided Design (CAD).
  
      SUBSISTEM SIG 
     SIG merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif. SIG mempunyai kemampuan untuk menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. Informasi spasial memakai lokasi dalam suatu sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Karena dalam SIG,dunia nyata dijabarkan dalam data peta digital yang menggambarkan posisi dari ruang, klasifikasi, atribut data, dan hubungan antar item data. SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem diantaranya sebagai berikut (Demers,1997) : 
1.    Data Input, Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber, juga bertanggung jawab dalam mengkonversi format data-data aslinya kedalam format yang dapat digunakan SIG. 
2.      Data Output,  Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain-lain. 
3. Data Management, Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit. 
4. Data Manipulation & Analysis, Subsistem ini menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan 
 Komponen SIG

SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan system-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen berikut :
a.       Hardware
GIS membutuhkan computer untuk penyimpanan dan pemrosesan data. Ukuran dari system komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu sendiri.GIS dengan skala yang kecil hanya membutuhkan PC (personal computer) yang kecil pula untuk menjalankannya, namun ketika sistem menjadi besar. Dengan demikian, dibutuhkan pula komputer yang lebih besar serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Hardware yang digunakan dalam GIS memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan system informasi lainnya, seperti RAM, Harddisk, Processor maupun VGA Card untuk computer yang  stand alone maupun jaringan. Hal tersebut disebabkan data yang digunakan dalam GIS baik data vector maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memori yang besar dan prosesor yang cepat. Selain itu, untuk mengubah peta ke dalam bentuk digital diperlukan hardware yang disebut digitizer.
b.      Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tools yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
o   Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis
o   Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
o   Tools yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi
o   Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tools geografi
Sebagai inti dari sistem SIG adalah software dari SIG itu sendiri yang menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data geografi. Ada banyak software SIG yang bisa kita gunakan diantaranya adalah Map Info, Arc Info, Arc View, dan masih banyak lagi.
c.       Data
Data dalam SIG dibagi atas dua bentuk, yakni geographical atau data spasial, dan atribut atau data spasial. Data spasial adalah data yang terdiri atas lokasi eksplisit suatu geografi yang diset ke dalam bentuk koordinat. Data atribut adalah data gambaran data yang terdiri atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain dan bisa dihubungkan dengan lokasi tertentu dengan maksud untuk memberikan identifikasi, seperti alamat, kode pin, dan lain-lain. Sumber-sumber data spasial termasuk kertas peta, diagram, dan scan suatu gambar atau bentuk digitalnya ke dalam sistem. File-file digital bisa diimpor dari CAD (misal AutoCad) atau sistem grafik lainnya. Koordinat suatu data dicatat menggunakan GPS receiver dan data dapat ditangkap melalui satellite imagery atau fotografi udara. Secara fundamental, cara kerja SIG berdasarkan pada dua tipe model data geografis, yaitu model data vector dan model data raster. Dalam model vektor, informasi posisi point, garis dan poligon disimpan dalam bentuk koordinat x , y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri atas sekumpulan grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut ditangkap atau digambarkan. Sebagai contoh, pada sebuah image hasil penginderaan jauh dari sebuah satelit, masing-masing direpresentasikan sebagai energi cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi. Pada image hasil scanning, masing-masing pixel merepresentasikan keterangan nilai yang berasosiasi dengan point-point tertentu pada image hasil scanning  tersebut. Dalam SIG, setiap data geografis memilik data tabulator yang berisi informasi spasial. Data tabulator tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data lain, seperti basis data yang berada di luar tools SIG.
d.      Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, yaitu metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan. SIG didesain dan dikembangkan untuk manajemen data aid yang akan mendukung proses pengambilan keputusan organisasi. Pada beberapa organisasi penggunaan  SIG dapat dalam bentuk dan standar tersendiri untuk metode analisisnya. Jadi, metodologi yang digunakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan untuk beberapa proyek SIG.
e.       Manusia
Teknologi SIG tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata. Sama seperti Sistem Informasi lainnya, pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu, dari tingkatan spesialis teknis yang mendesain dan memelihara system sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari. Dalam hal ini adalah pemakai sistem yang menggunakan SIG untuk mencari solusi masalah spasial. Ada banyak orang yang dapat terlibat, mereka merupakan orang yang telah mendapatkan training yang baik tentang SIG, mungkin pada aplikasi spesifik SIG. Seorang operator sistem bertanggung jawab dari hari ke hari terhadap performasi kerja suatu sistem. SIG supplier bertanggung jawab dalam penyediaan software pendukung dan update software terbaru dan metode perbaikan suatu sistem. Private company menyediakan data internal dari agen publik. Pada dasarnya adalah agen pemerintahan, menyediakan data dalam porsi yang besar suatu Negara dan pengembang aplikasi adalah pihak-pihak yang memberikan pelatihan SIG.



Adnindya's Home


View Rumah Adnindya R F in a larger map
Powered by Blogger.
 

Geo Share Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review